Nyawang Bandung, Hutan Pinus yang Menjadi Tempat Wisata

Nyawang Bandung, Hutan Pinus yang Menjadi Tempat Wisata -  10 Januari pagi, sudah ada telpon dari Mbak Vivi, "Dey sehat ? Hayu di foto tea. Ini temen-temen mau motoin Dey katanya. Tapi di mana, kan maunya di foto siluet." Kira-kira begitu deh inti obrolannya. Ya ampun, ternyata teman-teman yang saya kenal lewat komunitas fotografi itu mau mengabulkan keinginan iseng saya yang ditulis di caption Instagram. Pernah iseng nulis, ada ngga ya mau memotret saya dalam bentuk siluet.

Mereka tahu kalau saya itu pendek langkah, ngga bisa diajak pergi jauh karena harus jaga kondisi, ngga bisa cape. Jadi malah pada mau nyamperin saya. Huhu, terharu. Mana yang mereka adalah fotografer senior. Senior secara ilmu dan secara usia juga, hehe. Hasil foto mereka jangan ditanya, keren-keren deh.

Lupa jam berapa, akhirnya Mbak Vivi sampai rumah. Ngobrol ngalor ngidul sambil nungguin teman yang lain. Tapi kok ngga dateng-dateng ya. Ealah, ternyata Mbak Vivi salah lihat obrolan di WA katanya. Harusnya tanggal 11 bukan tanggal 10. Hehehe .. ya udahlah, masak iya balik lagi. Dengan diantar suami, saya dan Mbak Vivi ke Nyawang Bandung, hutan pinus yang menjadi tempat wisata. Lokasinya masih ada di sekitaran sini. Mau ke perkebunan teh Sukawana kok ya bosen, meski di atasnya ada hutan pinus juga, tapi jalanannya berbatu. Rada lumayan repot kalau naik kendaraan. Mau jalan kaki, udah pasti saya yang nyerah.

Udah lama juga saya pengen ke Nyawang Bandung, suka lihat foto-fotonya di Instagram. Apalagi suami sudah pernah ke sini juga. Kalau dia sih karena hiking bareng tetangga-tetangga di sini. Lewat perkebunan teh Sukawana, bisa lanjut ke Nyawang Bandung karena letaknya memang sejajaran. Sama-sama di kaki Gunung Tangkuban Parahu. 

Untuk mencapai Nyawang Bandung ini lewat jalan yang ke arah Lembang Asri, salah satu komplek Villa di sini. Nanti ada petunjuk arahnya. Jalan menuju hutan pinus dari Lembang Asri hanya cukup untuk satu mobil dan sudah pasti mendaki. Harus yang udah mahir berkendara nih kalau ke sini. Kelihatan sekali kalau jalanannya baru dibuat. Tapi pemandangannya, Masya Allah, indah banget. Apalagi  langit sedang cerah kala itu. Dan saya baru ingat pas sampai rumah, dulu jaman SMA kayaknya pernah ke sini deh sama teman-teman. Dulu sih jalan kaki dijabanin aja. 

Sampai lokasi, suasananya tidak ramai. Karena kami datang pas selesai liburan akhir tahun dan hari kerja pula. Sepertinya kalau liburan suasananya beda. Terlihat dari sampah yang banyak menumpuk, sisa liburan di hari sebelumnya dan belum sempat dibereskan oleh petugas.

Ini foto-fotonya.

Kenapa dinamakan Nyawang Bandung, mungkin karena dari tempat ini bisa melihat kota Bandung dari ketinggian. Nyawang dalam Bahasa Sunda artinya melihat.

difotoin suami

difotoin Mbak Vivi

Bersyukur karena datang ketika tidak ramai pengunjung. Suasananya cukup hening, bisa mendengar kicau burung, suara angin diantara dedaunan, menghirup udara tanpa memakai masker. Alhamdulillah.

Difotoin Mbak Vivi

difotoin Mbak Vivi

Udahlah, emang lebih nyaman di belakang kamera daripada jadi model, hahahaha.

Lagi asik foto-foto, tampak dikejauhan ada petani yang baru pulang mencari rumput. Naluri fotografer, Mbak Vivi langsung lari mengejar. Kapan lagi bisa dapat momen seperti ini. Saya motret dari jauh aja deh pakai ponsel.

Foto bareng fotografernya, yang sebenarnya saya kenal lebih dahulu  karena sama-sama ngeblog. Makasih banget ya Mbak Vivi. Pasti belum puas menjelajah Nyawang Bandung, hutan pinus yang menjadi tempat wisata itu ya.