TopMenu

Selasa, 26 Mei 2020

Tetap Semangat Sehat ya Teman

Hari Raya Idul Fitri tahun ini memang berbeda sekali ya. Dimana wabah virus korona menjadi pandemi. Silaturahim yang biasanya bisa langsung bersalaman, cipika cipiki, sungkeman, ngga bisa terlaksana. Mudikpun  ngga ada. Sedih sih, tapi mau bagaimana lagi. Demi kebaikan bersama. Demi kesehatan kita semua. Meski beberapa mesjid dekat rumah mengadakan sholat Ied dengan tetap melakukan sesuai protokol kesehatan, tapi kami bertiga memilih shalat Ied di rumah saja. Suami yang menjadi imam. Bukan tanpa alasan. Ini karena saya yang mempunyai penyakit penyerta, penyakit itu namanya jantung koroner selain hipertensi. Saya termasuk golongan yang rentan terhadap covid-19. Benar-benar harus menjaga diri. Bukan hanya saya pribadi jadinya, tapi juga suami dan anak. Kami berusaha menghindari kerumuman. Sesekali keluar rumah hanya untuk yang benar-benar penting saja. Sampai rumah langsung masuk kamar mandi, bersih-bersih. Setelah bepergian, semua pakaian masuk mesin cuci. Barang-barang lain di lap satu persatu memakai tisu basah.


Kapan hari, ada kakak dari luar kota mau berkunjung. Saya tolak, hehehe. Untungnya mereka mengerti kondisi saya. Dengan tetanggapun begitu. Alhamdulillah pagar besi dan pagar tembok yang mengelilingi rumah hanya 1 meter saja tingginya. Jadi masih bisa saling sapa dari jauh. Udah gitu tinggal di perkampungan, biasa aja sih saling memanggil dengan berteriak. Sering tuh ada yang minta beberapa tanaman di rumah, mereka cuma teriak dari pagar “Mbak, minta daun sirih ya, minta daun kelor, minta mengkudu.” Saya juga hanya menjawab dari pintu supaya mereka mengambil sendiri.

 

Inipun, sudah hampir tiga bulan tidak mengunjungi Rumah Sakit terdekat untuk cek kesehatan. Seharusnya kan rutin sebulan sekali. Terakhir kontrol itu awal bulan Maret lalu. Seminggu setelah pemerintah mengumumkan ada pasien positif korona di negeri ini. Saya masih agak parno ke Rumah Sakit, karena terakhir ke Rumah Sakit itu, esok harinya anak saya yang ikut mengantar mendadak demam hingga 39° Celcius. Padahal kami sudah memakai masker, selalu cuci tangan tapi memang saat itu belum ada aturan menjaga jarak. Duduk di ruang tunggu pun masih berdekatan. Hadeuh, beneran bikin panik deh waktu itu. Karena demamnya ngga turun-turun. Sampai dua kali mengunjungi dokter. Alhamdulillah setelah kurang lebih satu minggu demamnya turun dan baik-baik saja hingga hari ini.

 

Dengan kondisi seperti ini, benar-benar dituntut harus bisa menjaga kesehatan diri dan lingkungan. Jangan sampai ada yang terkena penyakit, apapun itu. Ikuti aturan kesehatan yang sudah ada. Jangan bandel deh. Dan kalau ternyata masih tetap dikasih sakit, segera kunjungi dokter untuk konsultasi. Jaman sekarang sih gampang kalau mau cari tempat di mana dokter praktek. Bahkan Rumah Sakit terdekat sekalipun. Salah satunya bisa membuka halodoc.com. 


Saya pernah pakai ini ketika akan pindah Rumah Sakit rujukan. Sebelumnya saya selalu kontrol ke Rumah Sakit yang jauh di kota. Tapi ternyata ada kebijakan baru dari JKN-KIS, yang mana hanya bisa kontrol ke Rumah Sakit yang masih satu wilayah dengan fasilitas kesehatan tingkat pertama. Di halodoc, diberikan lengkap informasi tentang Rumah Sakit. Alamat, no telepon yang bisa dihubungi, ada poliklinik apa aja, dokternya siapa aja, juga fasilitas lain Rumah Sakit tersebut. Cukup membantu saya ketika itu untuk menentukan Rumah Sakit rujukan yang baru. 


Sekarang, walau sudah tiga bulan belum kontrol lagi ke Rumah Sakit, saya tetap rutin minum obat. Semoga diberi kondisi tubuh yang kuat. Udah teken kontrak minum obat seumur hidup nih untuk menjaga kondisi jantung dan tekanan darah juga kolesterol agar selalu stabil, selain menjaga asupan makan dan hal lain.  Apalagi di tengah-tengah pandemi seperti sekarang, duh..jauh-jauh deh yang namanya penyakit.


Tetap semangat sehat ya teman. Mohon maaf lahir dan batin.


4 komentar :

  1. dunia kecil indiSelasa, 23 Juni, 2020

    Maaf lahir batin ya :) Semoga sehat selalu, amin... Aku pun diusahakan gak ke dokter/RS kalau gak dirasa urgent. Jadi untuk fisioterapi stop dulu 3 bulan ini. Paling pas USG payudara saja aku ke RS, karena takutnya harus segera operasi, hehe. Semoga situasi ini cepat membaik ya, biar bisa beraktivitas normal kembali :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Indi.
      Aamiin, sehat2 selalu ya.

      Hapus
  2. semangat selalu :)

    BalasHapus