Mie Baso Akung, Kedai Baso Legendaris di Bandung

Mie Baso Akung, kedai baso legendaris di Bandung - Pernah nonton film Dilan 1990 ? Ada kan tuh adegan di mana Dilan dan Milea sedang menikmati baso yang mana kerupuknya dipotong jadi dua. Satu dimakan di tempat dan satu lagi disisain buat makan malam. Salah adegan yang bikin hati penonton gimana gitu. Saya bukan mau ngomongin adegan itu sih, tapi mau ngomongin tempat makan baso yang masih berupa gerobak dorong di pinggir jalan dengan nama Mie Baso Akung. Itu tahun 1990. Kalau sekarang bagaimana penampakannya ?

Hari Minggu sempat mampir ke sini, setelah sekian tahun. Iya, saya lupa kapan terakhir makan baso di sini. Udah lama banget, bertahun-tahun kayaknya. Kalau lewat ya lewat aja, tanpa berniat mampir. Alasan pertama, parkiran selalu penuh, di dalampun agak susah mencari kursi untuk duduk. Alasan kedua, harganya, hehehe. Ya kan kami biasanya makan baso kampung yang lewat, seporsi masih bisa beli 5 ribu rupiah, atau yang harga seporsi di kisaran 20 ribuan, sementara harga di sini bisa dua kali lipatnya. Walau memang, sesuai dengan porsinya yang jumbo. Saya ngga pernah habis kalau makan seporsi kalau di sini. Seperti kemarin, seporsi saya habiskan berdua dengan Fauzan.

Dulu memang hanya berupa gerobak dorong, tapi berpuluh tahun kemudian sudah mempunyai tempat sendiri dan makin luas. Meski sudah diperluas, tapi tetap saja susah cari tempat duduk. Tempatnya selalu ramai. Sampai Fauzan tanya, tempat ini pernah sepi apa ngga sih. Atau mungkin karena kami datang di akhir pekan ya.

Ini pesanan suami saya, Mie Kuah Baso Siomay. Ada taburan ayam suwirnya. 

Mie Yamin Baso. Mie dan kuah baso disajikan terpisah. Tetap ada taburan ayam suwir di atasnya.

Pilihan menu di sini memang hanya Mie Kuah dan Mie Yamin, tapi isiannya ada beragam pilihan. Yaitu Baso, Pangsit, Tahu, Siomay, Ceker. Seperti pilihan menu suami saya itu, dia memilih Mie Kuah BS, Mie kuah dengan isian Baso dan Siomay saja. Sementara saya hanya Mie Yamin Baso. Harga tentunya disesuaikan dengan isian. Kalau ngga salah, Mie kuah dengan isian lengkap (BPTSC) sekitar 46 ribu rupiah. Mie Yamin Baso itu harganya 30 ribu rupiah. Ngga ingat harga karena kemarin yang bayar adalah Bapaknya Fauzan, struknya juga dia bawa. Judulnya ditraktir menepati janji. 

Kalau soal rasa, saya ngga bisa menilainya. Masing-masing punya selera. Dengan harga segitu plus kedai selalu penuh, bisa dikira-kira sendiri bagaimana rasa makanannya. 

Keluar dari ruang, keringat kami bercucuran. Karena kenyang, kepedesan plus ruangan penuh pengunjung dengan pendingin ruangan yang kurang dingin. Padahal tiap sudut sudah ditambah kipas angin, tapi kenapa masih hareudang juga ya. 

Mie Baso Akung ini buka mulai pukul 10 pagi dan tutup kalau hari Jumat. Pun selama Ramadhan., jangan harap bisa bukber di sini. 

Jadi, ada yang mau kencan makan mie baso seperti Dilan dan Milea ? Jangan lupa kerupuknya disisain bukan makan malam ya. 

Mie Baso Akung

Jl. Lodaya no. 123
Bandung