Mimpi yang Akhirnya Terbeli

"Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu" -Andrea Hirata-

Setiap orang pasti mempunyai mimpi, harapan dan angan-angan. Termasuk juga Ibu. Tapi Ibu tidak berani berharap banyak terhadap mimpi-mimpi itu. Takut ngga kesampaian. Jadi cukup disimpan dalam hati saja lalu dilengkapkan dalam doa. Ibu hanya percaya, Tuhan akan mewujudkan mimpi-mimpi itu jika menurut-Nya baik. Karena Tuhan akan selalu menjawab doa-doa kita, walau kadang jawabannya adalah tidak.

Sabtu, 29 November 2014. Ada mimpi kami yang dijawab iya oleh Tuhan. Hari itu, selepas maghrib, kami bertiga meninggalkan Bandung menuju Denpasar. Memberi pengalaman baru buat Fauzan. Saat tiba di Bandara Husein Sastranegara - Bandung dan melihat banyak pesawat. Dia tiba-tiba memeluk Ibu dan Bapak sambil bilang,"Makasih Bapak, makasih Ibu. Alhamdulillah ya akhirnya bisa naik pesawat." Buat orang lain mungkin norak, tapi tidak buat kami orang tuanya. Bisa mewujudkan keinginan anak itu, rasanya memang sesuatu ya. Apalagi melihat reaksi Fauzan yang seperti itu, memeluk dan mengucap terima kasih. Duh, meleleh ...

Kurang lebih pukul 20.00 WITA, kami tiba di Bandara Ngurah Rai - Denpasar. Sudah ada Om-nya Fauzan yang menjemput. Rencananya memang akan menginap di rumah Om-nya itu selama dua malam. Berhubung tempat tinggal si Om itu jauh sekali dari Denpasar, alhasil sampai rumahnya pukul 1 tengah malam. Ck..ck..ck. Dan sebelumnya sudah janjian juga dengan Om dan Tante dari Jember. 

Ini Om dan Tantenya Fauzan. Ada Om Budi Arnaya yang jadi tuan rumah, Tante Prit Api Kecil, Om Faisal dan Om Hakim. Udah pada kenal kan.

Foto pagi hari, Minggu, 30 November 2014 dengan sarapannya berupa kamera :D. Ssstt, pada belum mandi tuh, kecuali Ibu .. heehehe

Nah, ini juga salah satu yang bikin Fauzan senang. Bisa ketemu sama Agas, sepupu dunia maya. Walau baru ketemu tapi sudah akrab. Karena masing-masing sudah saling mengenal lewat cerita orang tua masing-masing. Hadeuh, gaya di fotonya kok bisa sama gitu sih.

Ibu juga nih, senang bisa ketemu adik ipar. Itu yang tengah, Melati, istrinya Bli Budi. Kalau dengan Prit, ini kali kedua kami bertemu. Sebelumnya di Yogya waktu acara Blogger Nusantara tahun lalu. Eh, tahun lalu itu kami bertemu bulan November juga lho dan tidur satu kamar pula. Berarti tepat satu tahun berlalu untuk akhirnya bertemu lagi dan tidur sekamar lagi, hehehe. O iya, kami bertiga ternyata punya kesamaan lho, kesamaan dalam hal tinggi badan. Hihihi, mungil-mungil.

Rencana sih mau jalan-jalan sekitar kota Negara - Jembrana, tapi hujan turun dari pagi. Jadi santai-santai dulu saja di rumah. Setelah reda, baru deh main ke luar rumah. Kami mengunjungi Pura Jagatnatha dan Taman Kota yang letaknya bersebelahan. Sebelumnya melewati Kampung Loloan Timur. Ini kampung muslim di Jembrana. Nanti deh ibu tulis secara terpisah. Loloan Timur ini salah satu tempat yang membuat Ibu penasaran dan ingin sekali dikunjungi  kalau ke Jembrana. Alhamdulillah kesampaian juga walau cuma lewat.

Tetep dong harus ada foto saat makan ;-). Di Warung Sri - Ayam Bakar. Fauzan heboh banget melihat papan namanya. "Ibu, itu lihat ada tulisannya halal. Ada huruf Ha sama Lam" Hahaha, dasar ya Fauzan.

Sore harinya sempat main ke Pantai Rening, demi Fauzan yang penasaran sama pantai. Maklum, anak gunung. Di sini ngga lama, karena keburu turun hujan.

Nah ini spesial banget, Fauzan tiup lilin di atas kue ulang tahun di temani Agas. Ulang tahunnya sih memang tanggal 2 Desember, tapi tiup lilinnya tanggal 30 November malam. Soalnya tanggal 2 Desember kami sudah di Denpasar dan mau pulang ke Bandung. Tiup lilin cuma buat nyenengin Fauzan dan ada foto buat di posting .. hahaha. Dia mah aneh, udah request dari awal, ngga mau nyanyi-nyanyi, ngga mau makan kuenya. Cuma mau tiup lilin, titik.

Kesannya gaya banget ya, ulang tahun di Bali. Padahal mah kebaikan Allah aja. Kok ya dapat tiket tanggal segitu.

-Foto milik Bli Budi, yang motretnya Angga Wira-

Ada juga yang kesampaian foto bareng Om-nya pakai pakaian dinas. Maaf Om, yang sebelah kiri Fauzan di crop aja ;-)

Mimpi yang akhirnya terbeli, di Pura Jagatnatha.

-Foto milik Bli Budi, yang motretnya Faisal-

Bareng Bapak Ibu Jembrana.

Kebersamaan yang entah kapan terulang dan entah sampai kapan hati ini akan saling bertaut.

Biar waktu yang akan menjawabnya.

-Foto milik Bli Budi, yang motretnya Faisal-

Terima kasih untuk kebersamaanya selama 3 hari di Jembrana - Denpasar. Untuk semua penerimaannya, untuk cerita-cerita yang dibagi, untuk tawa penuh canda, dan untuk rasa yang tertinggal di parkiran hotel. Yang terakhir itu, emang sesuatu banget deh. Tidak bisa ditulis dengan kata-kata. Kedipin Bli Budi dan Melati aja deh :-D

Selain bertemu dengan Bli Budi & keluarga juga adik-adik Jember, Ibu juga sempet bertemu Tantri juga Dhe. Makasih banyak juga buat kalian yang udah mau nyamperin ke hotel. Dhe yang sedang sakit radang tenggorokan datang bersama suaminya. Ngobrol ngga lama karena keburu maghrib. Dibawain kue khas Aceh. Iya, karena Dhe asli Aceh, jadi dia punya banyak kenalan orang Aceh yang tinggal di Denpasar. Termasuk mereka yang jualan kue khas Aceh di sana.

Kompakan kita ya Dhe, berhijau-hijau.

Setelah itu datang Tantri. Ngobrol cukup lama sampai kurang lebih pukul 10 malam. Tantri ini teman dunia maya jaman masih suka chat di mIRC dulu. Hampir 14 tahunan kami berteman. Pernah ibu bikin postingan tentang dia, tapi males cari linknya .. hihihi. Makasih tante Tantri *pelukkk ..

Bonus, ketemu Angga Wira, ponakan ketemu gede .. ;-). Dia ngeborong notes book buatan Ibu. Makasih ya, juga makasih ilmu otak-atik kamera Fuji itu.

 
Sebenernya Ibu ngajak ketemuan juga sama Hanila Pendar Bintang, tapi karena mendadak dan hari kerja, agak sulit kami bertemu. Ya sudahlah, mudah-mudahan di kasih kesempatan ke Bali lagi dan bertemu dengan banyak teman di sana. Insya Allah.