Hirup Sauyunan

Sabilulungan, dasar gotong royong
Sabilulungan, sifat silih rojong
Sabilulungan, genteng ulah potong
Sabilulungan, persatuan tembong

Tohaga, rohaka
Teguh rengkuh perbawa sabilulungan
Satia, sajiwa
Segut singkil ngabasmi pasalingsingan

Sabilulungan, hirup sauyunan
Sabilulungan, silih pikaheman
Sabilulungan, nulung tinulungan
Sabilulungan, kukuh persatuan

Santosa, samapta
Teuneung ludeung ngajaring kawibawaan
Saihwan, sapaham
Nagri nanjung berekah sabilulungan

Buat teman-teman yang besar dan tinggal di tanah Pasundan kemungkinan tahu lirik lagu di atas. Lirik lagu berbahasa Sunda yang berjudul Sabilulungan karya Mang Koko.

Yang ibu tahu, lagu ini diciptakan sebagai penyemangat untuk persatuan bangsa (tolong dikoreksi kalau salah, karena cari referensinya lewat Google ngga ada). Beberapa waktu lalu ada teman yang perlu lagu Sunda untuk mengiringi pemotretan pre-wedding dengan tema Sunda pula. Waktu si teman mencari di internet, dia dapat lagu ini. Ibu ledekin, kalau ini lagu perang, bukan lagu romantis. Ngga cocok buat suasana pemotretan pre-wedding. Si teman memang bukan orang Sunda dan tidak tinggal di tanah Parahyangan, jadi wajar kalau ngga ngerti.

Menurut kamus bahasa Sunda - Indonesia terbitan Pustaka Setia, Sabilulungan itu artinya, saling tolong, seia sekata, bersama-sama dalam suka dan duka. Kalau di lihat dari arti kata-katanya sih, sebenarnya cocok juga buat yang mau atau sudah berumah tangga. Tapi memang dengan irama penuh semangat, terkesan tidak romantis. Ntar pasangan yang mau di potret pre-wedding malah berpose bawa bambu runcing melawan musuh ... hihihihi.

Ibu tidak bisa mengartikan perkata, hanya secara keseluruhan, isi dari lirik lagu itu memang tentang semangat kebersamaan. Kalau di terapkan dalam kehidupan suami istri, bersama membangunn rumah tangga yang kuat, kokoh, setia, sejiwa, jauhkan perselisihan, satu langkah, saling menolong, saling memahami

Nulis sih gampang, prakteknya itu yang susah. Emang, hehehehe. Dengan sifat dan karakter berbeda, pasti selalu ada beda pendapat juga beda pandangan. Meski sebelumnya sudah mengenal atau pacaran lama, tetap saja setelah menikah dan hidup serumah, pasti ada berselisihnya. Berdoa dan berusaha, selalu bersyukur, saling melepas ego masing-masing untuk kebahagiaan bersama, Insya Allah semua akan baik-baik saja. Menikah itu memang menyatukan dua jiwa berbeda kan,  untuk saling melengkapi dan akhirnya menjadi sempurna.

Ish, jadi serius begini ya. Pokoknya mah, hirup sauyunan !

Versi Sambasunda ini yang ibu suka, sudah di kolaborasi dengan alat musik lain selain degung.

 Ini versi degung klasik, serasa sedang makan di Rumah Makan Sunda ... :D