mIRC Dalam Kenangan

Lagi senang bernostalgia nih. Kemarin habis baca ulang blog lama di tahun 2004 tentang keturunan. Semalam baca ulang email-email lama di tahun 2002. Email dari  teman-teman dunia maya juga. Jadi teringat masa lalu, saat masih jadi ratu chatting. *Halah .. aib .. hehehe

Lupa di postingan yang mana, ibu pernah menyinggung soal tempat chatting yang namanya mIRC. Dan ada yang bertanya, mIRC itu apa. Yang nanya ini pasti umurnya jauh lebih muda, hehehe. Karena yang seumuran ibu mah, pasti tahu apa mIRC. Apalagi mereka yang sejak dulu sudah kenal internet.

Sekitar tahun 2000-an, mIRC itu jadi tempat favorit untuk chatting. Download programnya, tinggal klak klik deh. Tidak harus pakai email (ada sih pilihan nama email, tapi gak di isi juga ngga ngaruh), tidak harus buat akun, tidak harus pakai foto. Nama (nickname) bisa dirubah sesuka hati, kapanpun kita mau. Kebanyakan sih pakai nama alay (kalau dulu belum disebut alay) plus geje. Nama yang memakai gabungan huruf besar kecil, juga angka atau tanda baca yang lain. Contohnya nih : putri^air, anindyaa^lagi^happy, D031, [g]3mb3l, James'Bond, banyak lagi deh. Hahaha, sumpah, ngetik ini sambil nyengir sendiri. Eh, tapi ibu belum pernah sekalipun pakai nama-nama seperti itu. Sejak awal kenal dunia maya sampai sekarang, tetap konsisten dengan nama dey.

Ngobrol di mIRC itu bisa ramai-ramai di room (channel = #) atau bisa ngobrol dengan salah seorang saja. Kebanyakan nama room-nya memakai nama kota, nama warnet (dulu masih jarang yang online lewat rumah, kebanyakan di warnet) atau mereka yang membuat grup sendiri. Sekali online di mIRC, bisa masuk ke banyak room sekaligus. Untuk mengobrol dengan salah satu yang online, tinggal klik aja namanya, 

Satu yang khas dari chatting di mIRC adalah salam pembuka dengan teman baru, yaitu : asl pls. Artinya, a = age, s = sex, l = location, pls = please. Banyak yang suka ngebohong tuh. Termasuk ibu. Kadang suka iseng jawab age-nya 19 tahun. Hihihihi .... padahal aslinya mah,19 plus .. :)).

Channel yang dulu sering ibu masuk adalah #Bojonegoro (salah satu kota di Jawa Timur). Merasa moyangnya orang sana, jadi cari teman. Niatnya sih kalau main ke Bojonegoro bisa ada teman. Tapi ternyata ya, teman-teman di #Bojonegoro itu tinggalnya kok diluar kota/luar negeri semua. Rata-rata mahasiswa sih. Ada yang di Malang, Surabaya, Balikpapan, Bali, Cairo, Kuala Lumpur, hmmm .. banyak deh.

Teman-teman di #Bojonegoro itu baik-baik semua. Mudah akrab satu sama lain. Mungkin karena sedikit yang masuk, ngobrol di room-nya juga bisa asik. Semua bisa ikutan.  Beda sekali dengan #Bandung, #Jakarta atau kota-kota besar lainnya, yang malah lieur lihat nickname yang bertebaran disana.

Banyak kenangan manis bersama teman di #Bojonegoro. Ibu jadi tempat curhat mereka *Ya iyalah, secara gitu ya, satu-satunya perempuan paling tua disana .. hihihihi. Hampir tiap malam ibu dapat telepon dari mereka. Sekedar ngobrol atau curhat. Pernah ada yang menelpon jam 4 pagi, hanya mau curhat tentang cewek yang dia suka. Niat banget ... hehehehe. Bahkan ada yang bela-belain menelpon dari Cairo (ini mereka yang kuliah di Al Azhar). Juga seorang teman yang menjadi TKI di Kuala Lumpur. Duh, terharu deh ...

Di #Bojonegoro juga ibu pernah ngerasain punya banyak fans *uhuks ...Ada yang pernah bilang ke ibu, siapa sih yang gak suka ngobrol sama Mbak Dey. Cieee ...

Bener-bener ngagenin deh suasana saat itu. Mungkin karena saat itu kita semua masih lajang. Dan hampir sebagian juga punya profesi tambahan sebagai operator warnet, jadi nyambung terus ngobrolnya. Bisa seharian chatting, becanda, saling meledek, ngomongin pelanggan warnet.. Bisa saling membantu juga kalau ada masalah di warnet masing-masing. Ibu banyak dapat ilmu soal hardware dan software komputer dari mereka *yang sekarang ilmu itu udah lenyap dari otak ibu :).

Sekali waktu, saat Idul Fitri, mereka sempat kopdar (dulu sih istilahnya gathering) di kota Bojonegoro. Kan kalau Hari Raya, sebagian besar pulang kampung. Sayangnya ibu tidak bisa datang.

Saat ibu menikah, ada 2 orang teman yang datang. Satu memang tinggal di Bandung, satu lagi langsung dari Malang (saat itu si teman masih kuliah di sana). Semua teman di #Bojonegoro-pun ikut senang*ssttt, kayaknya ada juga sih yang patah hati ... ;-).

Sekarang, semua itu tinggal kenangan. Ada yang masih berteman di FB, tapi karena kesibukan masing-masing (hampir semua sudah menikah), jadi jarang bertegur sapa. Ada yang punya no teleponnya, paling sekedar tanya kabar. Itupun kalau sempat.

Ya, setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Tapi setidaknya, perpisahan yang meninggalkan kesan manis.

Anthon, Iqbal, Irza, Aris, Nina, Icha, Ides, Sofie, Nunox, Zaenal, Eko, Fidho, Yanto, Edi, .... siapa lagi ya ...
Sungguh, kangen dengan kalian semua yang dulu pernah dekat disana. Mudahan-mudahan suatu hari nanti, kita diberi kesempatan untuk kumpul lagi, yang pasti dengan membawa keluarga kecil kalian. Makin seru kali ya ....

Ps :
Jum'at malam kemarin. di acara Kick Andi - Metro TV membahas tentang pernikahan yang berawal dari chatting di dunia maya. Ibu sama bapak menontonnya sambil senyum-senyum sendiri. Karena kami juga mengalami hal yang sama. Ini juga termasuk kenangan manis bagi kami berdua di dunia maya... :). Sudah pernah ibu tulis di beberapa postingan lama.

“Kenangan Manis untuk Giveaway Manis-Manis”