Jejak Langkah Cinta

Kalau mengingat kembali masa-masa dulu itu, bagaimana ceritanya sampai bisa kami menikah, wah, benar-benar jodoh itu di tangan Allah SWT, Subhanallah. Kalau Allah sudah berkata iya, apapun bisa terjadi. Seperti kami ini contohnya.

Pertama kenal itu sekitar bulan Februari 2003, lewat ICQ di internet. Biasalah, karena sama-sama hidup didunia maya. Yang pertama menyapa adalah ibu. Iya, karena dulu itu ibu merasa bosan karena teman dunia mayanya kebanyakan masih muda (untuk tidak menyebut ABG, :D). Seringnya malah dijadikan tempat curhat. Iseng-isenglah lewat ICQ mencari yang sebaya, salah satunya ya Bapak ini. Saling cerita tentang apa saja, termasuk tentang gebetan masing-masing. Itulah, karena kami merasa sebagai teman dan tidak saling tebar pesona, jadi kami bebas untuk bertukar cerita.

Satu saat, lupa tepatnya kapan, adik sepupu Bapak berkunjung ke tempat kerja ibu. Ternyata, baru ketahuan sekarang, memang disuruh sama Bapak (yang saat itu masih status sebagai teman maya).  Beberapa minggu kemudian, Bapak yang main ke tempat ibu bekerja. Bapak datang bersama salah seorang temannya. Diberi suguhan teh botol plus beberapa potong kue atau roti ya…, lupa. Enak banget dapet gratisan .. :P

Setelah pertemuan pertama itu, kami tidak pernah bertemu lagi secara langsung. Hanya bertemu di dunia maya. Hampir setiap hari, dari pukul 9 pagi hingga pukul 4 sore. Iya hampir setiap hari, selama hampir 8 jam tapi hanya melalui tulisan. Ngobrol apa aja ? Ya…gitu deh, segalanya …. tapi tidak pernah sekalipun saling tebar pesona. Menjadi diri masing-masing.

Sekitar akhir bulan Juni, hari Sabtu, saat ngobrol lewat tulisan itu, ibu iseng mengundang Bapak untuk main. Tak dinyana tak diduga, Bapak berkenan. Datang menjemput memakai kaos hitam, celana panjang hitam, mobil hitam dan kulit hitam .. hehehehehe …. Dan dengan jujurnya pula, Bapak berkata, bahwa mobil yang dia pakai adalah mobil kakak sepupunya yang minta tolong untuk dijual. (Jujur sekali dikau pak ..)

Nah, dari situ mulailah pertemuan-pertemuan selanjutnya. Mulai rutin akhir pekan berkunjung. PDKT istilahnya mah. Tau gak sih, selama pdkt itu, kita masing-masing punya cadangan lho. Ya gak apa-apa tho, wong belum ada kepastian, masih banyak yang bisa terjadi.

Setelah masing-masing keluarga saling mengenal, ditetapkanlah tanggal 21 September 2003 sebagai hari kasih sayang kita berdua. Alhamdulillah … horreee .. akhirnya …. gak banyak halangan berarti kok, ada sih dikit-dikit mah. Tapi sudahlah, Allah sudah menentukan jalan kami berdua seperti itu.

Undangan untuk teman-teman hanya kami kirim lewat email, sms ataupun telepon. Karena kami memang tidak membuat undangan khusus seperti layaknya pasangan lainnya. Kami menginginkan kesederhanaan, karena kami sadar diri, bahwa kami belum mampu untuk membuat pesta pernikahan yang meriah dengan memakan biaya yang besar. Kami percaya, ridho dan restu orang tua adalah pembuka jalan untuk melalui awal kehidupan kami ini. Toh pada intinya, ijab kabul adalah yang utama.

Ini nih isi undangan yang ibu kirim lewat email :

Assalamualaikum wr.wb,

Ya Rabb,

Dua hati yang selama ini berserak, terbang mengikuti kemana arah angin berhembus,

akhirnya bersatu dalam keagungan-Mu

Ijinkan kami untuk selalu bersama

Restui kami untuk selalu bersama

Kuatkan gengaman tangan kami untuk menjalani pasang dan surutnya kehidupan

Rekatkan jiwa kami untuk menempuh hari-hari yang akan dilalui

Hidup ini sepenuhnya adalah milik-Mu

Insya Allah, minggu ke-4 bulan ini kami akan melangsungkan akad nikah.

Tidak ada pesta meriah, hanya ijab kabul dan syukuran sederhana.

Undangan pun hanya dari mulut ke mulut, lewat sms atau telpon, dan seperti ini, lewat email.

Kami hanya menginginkan doa yang tulus dari teman-teman semua, semoga semua berjalan lancar, dimudahkan oleh Allah dan mudah-mudahan mempunyai keluarga yang di ridhoi dan banyak di beri berkah oleh Allah.

Golontorna rasa asih anu kiwari nyanding, ngucur minuhan satungkebing hate

Beda jeung mangsa katukang, nung kungsi kasorang,

asih, deudeuh .. lain saukur carita endah, lain ngan bisa mawa ka alam sawangan

lautan kanyaah nyosok jero, minuhan sakabeh lambaran rasa

naha laratan kudu jadi pamiangan, eunteung geus peupeus dina poe kamari

di ditu, di palabuhan asmara, geura tarima rema-rema kanyaah

carita rek mimiti dipedar

wassalamualaikum wr.wb,

Kata-kata yang bahasa sunda itu ibu ambil dari Majalah Mangle. Penulisnya adalah salah satu penyair Bandung. Kang Darpan namanya.

Awal kenal bulan Februari, menikah 21 September, berarti hanya 7 bulan.

Pendekatan akhir Juni, menikah 21 September, berarti hanya 3 bulan.

20 Agustus dilamar, 21 September menikah, berarti hanya 1 bulan. 

Singkat, tapi tidak mengurangi kebahagiaan kami sampai sekarang.

Hari ini, tepat 9 tahun perjalanan kami, membuat jejak kaki dalam cinta yang sempurna.

Insya Allah masih banyak tahun-tahun berikutnya yang bisa kami lalui bersama.

Masih banyak cita-cita, masih banyak harapan.

Kami yakin, Allah selalu ada untuk menemani hari-hari kami. 

Amin.

Catatan khusus :
Selama 9 tahun menikah, ternyata kami tidak punya banyak foto yang sedang berdua :-D.
Istrinya sih narsis, tapi suaminya ngga ... hehehe
Makanya waktu mau buat video ini, susah bener ngumpulin foto-fotonya. Dan sebagian itu yang memotretnya adalah Fauzan.