Setelah cerita berangkat mudik, sekarang tentang acara selama mudik. Permintaan salah satu Mang-nya Fauzan juga nih, katanya sih kalau ada yang tanya, nanti disuruh baca di blog ini aja. Lumayan, promosi blog gratisan .. hehehe.
Ceritanya rada panjang, lewat aja kalau bosen bacanya ... :-D
Keesokan harinya (hari kedua lebaran), acara inti dimulai. Saudara makin banyak yang berkumpul. Satu buyut dari Neneknya Fauzan, semua tumplek blek. Jadi, Fauzan banyak bertemu beberapa kakek, beberapa nenek, banyak uwa, banyak bibi, banyak Mang, banyak sepupu dan sudah punya beberapa keponakan. Dengan kata lain, ibu dan bapak sudah dipanggil Nenek & Kakek juga. Karena sepupu Bapak sudah ada yang punya cucu.
Sambil menanti acara utama, Fauzan dan sepupunya yang lelaki di kumpulkan untuk diajak bermain bola melawan anak-anak dikampung itu. Cuma untuk seru-seruan aja kok. Kalah menang semua anak dapat hadiah berupa uang.
Dan, ini adalah pertama kalinya Fauzan bermain bola. Dia memang lebih suka bermain sepeda daripada di lapangan ngejar-ngejar bola. Terbukti, selama permainan dia hanya ikut lari kesana kesini tapi tidak pernah menendang bola, hehehehe. Dan tidak lama, sudah berhenti karena kecapaian. Nonton aja dia gak minat, malah langsung ke rumah, lari-larian sama sepupu yang lain di halaman. Gimana mau jadi Irfan Bachdim (dia memajang poster pemain bola ini di kamarnya).
Setelah semua anggota keluarga lengkap, kami semua duduh di tengah ruangan, ada tausiyah untuk kami semua. Biasanya yang memberikan tausiyah itu salah seorang kakek yang di tua-kan. Tapi sekarang yang memberikan tausiyah adalah sepupu Bapak yang masih muda. Harus ada regenerasi katanya. Yang sepuh cukup menambahkan saja.
Setelah itu, seperti layaknya Hari Raya, kami semua bersalam-salaman. Saling memaafkan satu sama lain. Dilanjut makan siang dengan menu nasi, rendang, beefsteak, sop iga sapi, tumis jeroan sapi, tumis kentang, ikan goreng, sambal, lalap, kerupuk. Wahhh, banyak menu dengan bahan daging sapi. Itu karena ada salah satu kerabat yang sengaja memotong satu ekor sapi untuk acara ini.
Camilannya juga banyak, selain aneka kue kering, ada siomay (ini
termasuk camilan gak ya...), dodol, kacang, puding, brownies kukus,
rangginang, keripik singkong, keripik pisang. Naon deui nyak, pokokna
mah seueur ...
Setelah kenyang, baru deh kita semua nyekar ke makam keluarga yang letaknya tidak jauh dari rumah. Kami melewati sawah yang kering karena memang sedang musim kemarau. Disisi sawah, ada satu batang pohon kapuk. Kelihatan indah karena sedang berwarna putih, berbeda sekali dengan pepohonan disekeliling yang berwarna hijau.
Cuaca saat itu terik sekali, apalagi melewati sawah yang memang tidak ada tanaman rindang. Memasuki area pemakaman, langsung nyessss ..... adem karena banyak pohon besar yang rimbun disana.
Kembali ke rumah, ada acara lain untuk anak-anak. Lomba makan kerupuk. Anak-anak semangat banget ya, padahal panas begitu udaranya.
Ada kejadian lucu saat lomba ini, giliran Fauzan asik menggigit kerupuk, ehhhh ... gigi susu yang bagian bawahnya copot. Diledekin deh sama yang lain, daripada ke dokter gigi, mending gigit kerupuk aja .. hehehe.
Setelah lomba makan kerupuk, ada permainan seperti ular-ularan. Apa sih namanya, yang mainnya pakai lagu, "Ular naga panjangnya, bukan kepalang. Menjalar-jalar selalu kian kemari. Umpan yang lezat itulah yang dicari, ini dianya yang terbelakang ...." Hayooo, tau gak nama permainan ini ...
Terakhir, sebagai acara pamungkas dan yang dinanti-nanti adalah pembagian doorprize. Ibu ngarep dapet panci presto, tapi ternyata gagal .. hiks. Disuruh beli sendiri kali ya .. heheheh.
Ceritanya rada panjang, lewat aja kalau bosen bacanya ... :-D
Keesokan harinya (hari kedua lebaran), acara inti dimulai. Saudara makin banyak yang berkumpul. Satu buyut dari Neneknya Fauzan, semua tumplek blek. Jadi, Fauzan banyak bertemu beberapa kakek, beberapa nenek, banyak uwa, banyak bibi, banyak Mang, banyak sepupu dan sudah punya beberapa keponakan. Dengan kata lain, ibu dan bapak sudah dipanggil Nenek & Kakek juga. Karena sepupu Bapak sudah ada yang punya cucu.
Sambil menanti acara utama, Fauzan dan sepupunya yang lelaki di kumpulkan untuk diajak bermain bola melawan anak-anak dikampung itu. Cuma untuk seru-seruan aja kok. Kalah menang semua anak dapat hadiah berupa uang.
Dan, ini adalah pertama kalinya Fauzan bermain bola. Dia memang lebih suka bermain sepeda daripada di lapangan ngejar-ngejar bola. Terbukti, selama permainan dia hanya ikut lari kesana kesini tapi tidak pernah menendang bola, hehehehe. Dan tidak lama, sudah berhenti karena kecapaian. Nonton aja dia gak minat, malah langsung ke rumah, lari-larian sama sepupu yang lain di halaman. Gimana mau jadi Irfan Bachdim (dia memajang poster pemain bola ini di kamarnya).
Tim yang bertanding
capeeee .....
Teman-teman yang lain melepas alas kakinya, cuma Fauzan yang menolak.
Takut kotor dan sakit telapaknya jika menginjak kerikil.
Setelah semua anggota keluarga lengkap, kami semua duduh di tengah ruangan, ada tausiyah untuk kami semua. Biasanya yang memberikan tausiyah itu salah seorang kakek yang di tua-kan. Tapi sekarang yang memberikan tausiyah adalah sepupu Bapak yang masih muda. Harus ada regenerasi katanya. Yang sepuh cukup menambahkan saja.
Setelah itu, seperti layaknya Hari Raya, kami semua bersalam-salaman. Saling memaafkan satu sama lain. Dilanjut makan siang dengan menu nasi, rendang, beefsteak, sop iga sapi, tumis jeroan sapi, tumis kentang, ikan goreng, sambal, lalap, kerupuk. Wahhh, banyak menu dengan bahan daging sapi. Itu karena ada salah satu kerabat yang sengaja memotong satu ekor sapi untuk acara ini.
Tumis kentang & hati sapi.
Siomay dari Garut.
Setelah kenyang, baru deh kita semua nyekar ke makam keluarga yang letaknya tidak jauh dari rumah. Kami melewati sawah yang kering karena memang sedang musim kemarau. Disisi sawah, ada satu batang pohon kapuk. Kelihatan indah karena sedang berwarna putih, berbeda sekali dengan pepohonan disekeliling yang berwarna hijau.
Cuaca saat itu terik sekali, apalagi melewati sawah yang memang tidak ada tanaman rindang. Memasuki area pemakaman, langsung nyessss ..... adem karena banyak pohon besar yang rimbun disana.
Kembali ke rumah, ada acara lain untuk anak-anak. Lomba makan kerupuk. Anak-anak semangat banget ya, padahal panas begitu udaranya.
Ada kejadian lucu saat lomba ini, giliran Fauzan asik menggigit kerupuk, ehhhh ... gigi susu yang bagian bawahnya copot. Diledekin deh sama yang lain, daripada ke dokter gigi, mending gigit kerupuk aja .. hehehe.
Setelah lomba makan kerupuk, ada permainan seperti ular-ularan. Apa sih namanya, yang mainnya pakai lagu, "Ular naga panjangnya, bukan kepalang. Menjalar-jalar selalu kian kemari. Umpan yang lezat itulah yang dicari, ini dianya yang terbelakang ...." Hayooo, tau gak nama permainan ini ...
Terakhir, sebagai acara pamungkas dan yang dinanti-nanti adalah pembagian doorprize. Ibu ngarep dapet panci presto, tapi ternyata gagal .. hiks. Disuruh beli sendiri kali ya .. heheheh.
Hadiah buat doorprize
Seluruh hadiah ini adalah sumbangan dari salah satu Mang-nya Fauzan.
(gak ditulis namanya, takut ngetop .. hehe)
Sebelum acara benar-benar bubar, ada foto keluarga dulu. Pakai kamera SLR-nya salah satu kerabat, yang jadi tukang potretnya adalah bapak. Walau kamera SLR, hasilnya kurang okeh. Jadi, tergantung kameranya atau fotografernya ya ... :-D. Hihihihi, alasan bapak sih, latar belakangnya yang putih dan sinar matahari yang datang dari belakang obyek foto, membuat hasil fotonya kurang bagus.
Ini keluarga besar kami, satu buyut-nya Fauzan dari pihak Bapak.
Ini belum semua lho, karena ada juga yang tidak hadir dalam acara ini.
Nah, ini sih keluarga inti-nya Bapak.
Ibunya Bapak, Kakak, Adik, Ipar, Keponakan, Anak, & istrinya Bapak dong ... ;-)
ehhhh, ada yang kelupaan. Tidak semua pulang kerumah masing-masing. Bapak-bapak muda dan para jejaka mengadakan pertandingan persahabatan Futsal dengan pemuda kampung sebelah. Ngga ada fotonya, karena acaranya malam dan ibu ngga ikutan nonton. Denger-denger cerita, kasus Fauzan di pagi hari yang kecapean saat bermain bola, terulang kembali dengan bapak. Hihihihihi, dua lelaki ibu itu memang tidak pernah bermain bola.
Silaturahim saat Hari Raya, memang banyak kenangannya. Insya Allah banyak pula berkah dari-Nya. Amin ...
buset dah...
BalasHapusanak anak segitu banyaknya, berapa anggaran angpaonya tuh..?
kasih angpauny pake lembaran 2 ribuan mas, jadi walau sedikit nominalnya, kan keliatan banyak .. hehehe
HapusAnggarannya kan di tanggung rame2, jadi masing2 gak ngeluarin dana banyak.
alhamdulillah ya mbak, senang melihat kekompakan semuanya. apalagi menyelenggarakan kegiatan khusus untuk anak2. meriah euy.
BalasHapussemangat kebersamaannya terasa.
tapi sebelumnya saya minta disuap dulu sama SIOMAY, boleh? xixiixi
kalau gak dikasih siomaynya gimana tuh .. heheh
HapusIya, sengaja di buat acara anak2, supaya mereka kenal dgn sdr yg lain & ngga jenuh.
Wahhhhh, benar2 keluarga besar, idenya kreatif tuh Bu Dey, ngumpul keluraga sambil mengadakan hal2 yang positif, kapan2 main bola sama keluarga besar ya Bu hehehehe
BalasHapusSupaya gak bosen aja Mas, biasanya acara kumpul2 cuma makan aja, tp gak kenal satu sama lain. Ini supaya yg muda2 makin akrab.
HapusTeh..itu lagunya harusnya 'ular naga panjangnya...' bukan ular tangga deh...hehe..
BalasHapusYa ampun, seru banget ya teh...sampe bikin acara perlombaan dan pembagian door prize gitu, kalo kayak gini terasa betul suasana kekeluargaannya ya teh..
hahahaha, iya .. saking semangat bercerita, sampe salah nulis .. :))
HapusBanget serunya .. hehe
ternyata fauzan nge fans sama irfan bahdim ya bu...hehe
BalasHapusgak ngefans banget sih, cuma pengen masang posternya aja .. hehe
Hapuslagu itu tentu ingat tuh... langsung ingat magrib magrib masih mainan ular itu.
BalasHapusJadi walaupun ga ada acara 17an bikin pas idul fitri saja ya... heheheh
semoga bisa jadi pemain bola kayak irfan bachdim ya...
hehehe, mainan bocah jaman dulu ..
Hapusdananya 17-an bisa digabung dengan lebaran, jadi ngirit mas .. hehehe
wah masih bisa ngumpul sebanyak ini ya
BalasHapusAlhamdulillah, masih bisa saling akrab ya... seru banget banyak acaranya
iya Mbak, Alhamdulillah ... masih kompak jadi bisa kumpul2 semua ..
Hapuskeluarga besar kalau difoto bersama seru ya
BalasHapusseru dan heboh ... :D
HapusItu keluarga semua Teh? Salut deh meuni kompak euy! Apalagi ada si Mamang yang ikhlas menyediakan hadiah segitu banyak...weh, ajiibbb :)
BalasHapusAku ngiler banget tuh sama siomay-nya. Apa gitu bedanya ma siomay Bandung Teh? Bumbu atau bahannya? Wah lezaaat banget, baru liat dah mupeng haha..Kalau tumis kentangnya juga pasti enak, tapi sayang pake ati..Hadeh dah ga bersahabat ma umur neh hahay :(
Fauzan keasyikan kali ya sampe giginya tanggal--tapi lumayanlah ga usah ke dokter gigi xixix...
Coba ya punya keluarga besar sebanyak itu dan kompak..Asyiknyaaa...
Alhamdulillah mas, saudara bapak Fauzan saling membantu.
HapusBeda siomay ? yang satu dibuat di Garut, yg lain dibuat di Bandung, hihihih .. sama aja kok.
Giginya emang udah goyang sih, mungkin pas dapet kerupuk yg keras, jadi giginya tanggal .. hehe
Ini juga keluarga bapak fauzan yg kompak, keluarga saya juga susah buat bisa kumpul kayak gini.
Wah, Dey...berasa ikut lebaran disana deh bacanya...apalagi pas baca siomay yang dari garut itu, kayaknya itu bikinan Mang Ilen deh!
BalasHapus:D
Punya keluarga besar pasti menyenangkan. Apalagi silaturahminya juga diisi dengan banyak permaianan...huhu, kabitaaaa...
Bikinan mang Ilen yang mbak ? hihihi, saya gak tau, wong dibawain sama saudara yang tinggal di Garut.
HapusMudik yang betul2 seru ... indah banget kayak gini he he
BalasHapuskelihatan kompaknya :)
Kalo begini namanya mudik yang ditunggu-tunggu he he
iya kang, kalau gak mudik jadi ada sesuatu yang beda.
HapusKumpul keluarga besar seperti ini sudah amat susah dilakukan.
BalasHapusKebetulan lebaran tahun ini di keluarga besar bapak saya juga diadakan pertemuan akbar. Yang datang lebih dari 100 orang dan saya juga banyak yang nggak hafal namanya...
Capek itu pasti, tapi nuansa kekeluargaan itu yang tak ternilai.
Total keluarga ini juga sampai 100 orang lebih. Memang susah ngapalin nama sebanyak itu, apalagi ada yang jarang ketemu.
HapusBener pak, kekeluargaan nya itu yg utama.
aa Ujan pintre, ngapain juga 1 bola di kejar2 ya.. mendingan juga main sepeda.. Hahaha...
BalasHapusMbak, kl kumpul keluarga besar gini bikin kangen ya.. Selalu rame pastinay deh :)
kalau sepeda kan bisa buat sendiri .. hihihi
Hapusyup, makanya kalo bisa sih mudik tiap taun, walau cape di jalan .. heheh
Nah ini yg de takutin. De liburan lebaran ke Bandung, sementara orang Bandung nya lagi mudik. Tetap aja gak bisa ketemu.
BalasHapusLain kali kalo de ke Bandung, kita ketemuan yaaa
iya De, kapan2 janjian ketemuan ya ...
Hapuswaaaahhhh... bener bener keluarga besar ya bu.. aaahhh,,, jadi kangen kumpul2 rame2 gitu deh.. keluarga aku udah gak pernah deh sepertinya rame2 sampe seperti itu >.<
BalasHapusSama kok Nie, keluarga aku juga susah buat kumpul. Ini dari keluarga suami ...
Hapuswah benar-benar keluarga besar. Dan unik sekali, jarang loh saya temukan silaturahim hari raya pakai perlombaan kayak gitu. Manteb banget sebuah keindahan dalam kebersamaan
BalasHapusAda perlombaan supaya anak2 saling mengenal saudaranya Pak. Soalnya kalau ngga, anak2 itu banyak diemnya, gak mau kenalan sendiri.
Hapusseru dan rame bener acaranya ya mbak :)
BalasHapusseru, rame, rasanya campur2 mbak .. hehe
Hapus