Bulan seujung kuku

Dan lihatlah langit malam ini,
ada bulan seujung kuku,
ditemani bintang yang menari.

Rinduku telah kutitipkan pada mereka

Hayooo, jangan di bilang sedang galau ya. Ini mah gara-gara liat hasil motret bapaknya Fauzan. Pantesan suka betah di halaman rumah, ternyata asik motret bulan. Inginnya sih bisa motret bintang, tapi belum bisa. Kameranya juga kali ya, yang ngga bisa motret benda langit yang kecil seperti bintang.

Suka seneng aja ngeliat langit yang bertabur bintang, rasanya damai banget. Dari dulu, ibu suka sekali memandang langit malam berhiaskan kerlap kerlip bintang. Apalagi ada bulan seujung kuku, huihhh .. indahhh .... romantis.

Beruntung tinggal di Parongpong, bintangnya masih kelihatan dimana-mana kalau cuaca tidak mendung. Fauzan juga jadi suka menatap bintang. Bagus ya bu, gitu katanya.

Sesekali kami mencari rasi bintang, tapi jarang ketemunya ... hehehe.