Tidak Tahu Banyak tentang Tempat Wisata di Kampung Sendiri

Hampir memasuki pertengahan Ramadhan, ngga terasa ya. Ujug-ujug nanti Lebaran aja. Mulai deh persiapan mudik, jalan-jalan menikmati liburan. Kalau buat orang Parongpong, Lebaran berarti siap-siap menikmati kemacetan di sepanjang jalan. 

Seperti tahun-tahun kemarin, mulai dari hari pertama Lebaran, jalanan sudah macet parah. Jalanan Parongpong yang biasanya sepi kadang sedikit ramai, bisa macet total. Hadeuh. Ini dikarenakan makin banyaknya tempat wisata sepanjang jalur Jl. Kol. Masturi - Jl. Raya Lembang - Jl. Sersan Bajuri. Mereka yang keluar tol Cimahi, langsung masuk Jl. Kol. Masturi untuk menuju Lembang. Itu berarti melewati jalanan depan rumah. Begitu juga mereka yang dari arah  kota Bandung, lewat Jl. Sersan Bajuri, masuk Jl. Kol. Masturi juga deh kalau mau ke tempat wisata sekitaran Parongpong. Bisa langsung ke Lembang juga.

Pengalaman kakak saya yang tinggal di kota Bandung mau ke rumah pas Lebaran. Biasanya cuma 1 jam perjalanan. Ini dong bisa sampai 4 jam.

Kadang suka kaget kalau menonton liputan di TV atau melihat foto-foto di Instagram dan blog. Baru ngeh kalau ada tempat wisata juga hotel di Lembang yang baru. Hihihi, penduduk lokal yang ngga mengikuti perkembangan kampungnya sendiri.

Yang dekat memang biasanya begitu. Atau cuma saya sendiri kali ya. Saking seringnya lewat, ya beneran cuma lewat. Tanpa memperhatikan dengan detil. Tahunya malah dari teman-teman luar kota.

Seperti tempat wisata Dusun Bambu, saat baru dibuka memang banyak baliho di pinggir jalan. Tapi sama sekali ngga penasaran. Sampai akhirnya bulan Ramadhan tahun lalu ada sahabat blogger dari luar kota berkunjung ke sini. Dan mengajak kopdaran di Dusun Bambu. Karena jaraknya yang lumayan dekat dari rumah, janjian sudah dari jauh-jauh hari, akhirnya ketemuan deh. Yang pastinya, saya jadi ada alasan masuk ke Dusun Bambu :D

Baca juga : Bertemu Peri Kebun di Dusun Bambu

Floating Market Lembang lain lagi ceritanya. Bisa masuk diawal-awal tempat wisata itu baru dibuka. Saya dan beberapa teman blogger mengunjungi tempat wisata itu di tanggal 10 Pebruari 2013, hari Minggu. Hapal banget ya ... soalnya pas dengan tanggal lahir saya sih *kode :D.

Kala itu, suasana Floating Market belum seramai seperti sekarang. Masih bebas mau foto-foto di setiap sudutnya. Hanya saja pohon-pohonnnya baru ditanam. Daun-daun yang tumbuh belum rimbun.

Baca juga : Floating Market Lembang

Banyak teman luar kota yang akan berkunjung bertanya kepada saya tentang penginapan atau hotel di Lembang. Untuk yang satu ini, beneran deh cuma bisa ngasih info tentang nama hotel dan ancer-ancer lokasinya. Saya ngga tahu kalau ditanya tentang tarif, fasilitas juga kenyamanannya. Sama sekali belum pernah menginap di hotel sekitaran sini. Ujung-ujungnya cari tahu lewat google :D.

Saya mah cuma bisa ngasih tau salah satu tips wisata ke Lembang kalau musim menjelang kemarau seperti saat ini, siapkan pakaian hangat plus pernak perniknya. Jaket, kaos kaki, kupluk. Obat-obatan juga pastinya jika punya penyakit yang sensitif terhadap udara dingin. Wajib itu. Karena udara sekarang, brrrr ... dingin banget, menusuk hingga tulang. Makin terasa jika malam datang hingga menjelang Shubuh. Kadang-kadang, matahari sudah munculpun masih menggigil.

Jadi, sudah siap liburan Lebaran nanti mengunjungi Lembang dan sekitarnya ? Yuk atuh, sekalian kopdaran sama saya :)