LocaFore 2012

LocaFore itu nama suatu acara yang isinya perpaduan antara seni, desain dan musik. Sementara arti LocaFore sendiri menunjukkan suatu gaya hidup baru yang ramah lingkungan dan budaya serta memanfaatkan produk lokal. Ada festival jazz, pameran patung di alam terbuka, pameran kerajinan dan yang pasti ada kulinernya dong.

LocaFore 2012 digelar di Bale Pare - Kota Baru Parahyangan (Padalarang), dari tanggal 21 - 23 September 2012.  Kami datang kesana hari Minggu kemarin, di hari terakhir. Niat awal sih, ingin menonton Maliq & D'essential pukul 12.30 wib. Dikarenakan pagi harinya harus ke rumah Pakdhe-nya Fauzan di kota, sampai Bale Pare sekitar pukul 2 siang.

Kurang lebih 1 km mendekati Bale Pare, sudah banyak mobil parkir berjajar sepanjang jalan. Wuih, ramai nian. Parkir motor yang biasanya bisa di halaman, jadi di lahan kosong seberang jalan. Mungkin karena banyak musisi jazz terkenal yang akan tampil.

Saat kami datang, Maliq & D'essential sudah selesai tampil. Tapi masih banyak artis lain yang akan tampil. Bapak sudah pasti ingin melihat Jubing Kristianto dengan petikan gitarnya. Karena Jubing baru akan tampil pukul 15.30 wib, kami melewatkan waktu dengan melihat-lihat pameran kerajinan. Ada sekitar 50 produk yang di gelas di exhibition hall. Semuanya produk lokal dan sebagian dibuat dari barang bekas. Ada aksesori, furniture, fesyen, lukisan dan banyak lagi. Keren-keren lho ...

Ibu tertarik dengan tempat pensil yang terbuat dari kayu-kayu bekas. Ada yang memakai kayu pinus, kayu jati. Tapi tidak jadi membeli, soalnya bingung aja nanti buat apa. Mau membelikan Fauzan, kok ya sayang, harganya lumayan mahal sih. Tempat pensil yang ibu pengen, harganya Rp 150.000. Tapi kalau mau lihat contoh produknya, bisa klik rempahshop. Sebenarnya, soal harga berbanding lurus dengan kualitas. Halus banget buatannya.

Melihat nama-nama dari mereka yang pameran itu, ternyata ada beberapa yang ibu sering intip blognya. Hasil karyanya memang cake-cakep, lucu-lucu. Diantaranya,  raisytasthy dan tamimi.

Setelah berkeliling melihat pameran, bingung mau ngapain. Lihat susunan acara, ternyata di panggung ada yang mau tampil. Ikutan deh duduk lesehan di rumput di depan panggung. Panggung memang di buat di alam terbuka, jadi penonton duduknya di rumput dibawah pohon. 

Saat itu ada Sandy Winarta Quartet. Bapak sih menikmati, tapi Fauzan sama sekali ngga bisa menikmati musik yang dimainkan. Dia kan suka musik yang berirama cepat. Sementara Sandy Winarta Quartet memainkan musik jazz yang jazz banget. Aduh, istilahnya jazz apa ya, lupa.

 

Bisa ditebak deh, sepanjang pertunjukan itu, Fauzan ribut terus. Mana disebelah panggung ada tempat outbond buat anak-anak. Itu anak sudah ingin berlari ke arah sana terus. 

Ya udah deh, diajak makan. Fauzan juga sudah lapar. Pesan nasi goreng, mie kuah Jawa dan Siomay. Yang pertama datang siomay, habis dimakan kami bertiga. Soalnya nasi goreng + mie kuah Jawa lama banget gak dateng-dateng. Untuk kali ini, gak ada foto makanannya. Ibu senewen sendiri dengan pesanan yang lama, belum lagi Fauzan yang ribut terus. Yang nasi gorengnya panaslah, pedes, pusing, pengen ke toilet. Duh ... bete sendiri jadinya, boro-boro keingetan motret makanan.

Habis makan, langsung ke depan panggung lagi. Jubing sudah tampil disana. Duduk lesehan lagi di atas rumput. Memang deh, top banget petikan gitarnya. Walau sendirian di panggung dan hanya dengan satu alat musik, tapi penonton benar-benar menikmati apa yang di tampilkannya.

Yang ibu ingat, Jubing memainkan lagu Ayam den Lapeh, Mission Imposible, Bunda, dan yang paling ibu suka, lagu Becak Fantasy. Wuihhh ... asik ! Yang penasaran, bisa lihat di youtube klipnya, ini link-nya : http://www.youtube.com/watch?v=1H-cAYpK5Gk

Jubing sempat tampil juga bareng Cornelia Agatha yang bacain puisi plus Vicky Burki sebagai penarinya.

Tetep ya, sepanjang Jubing main, Fauzan juga tidak betah. Kecuali pas lagu Bunda-nya Melly, dia duduk di peluk ibu, dia bilang itu lagu buat ibu. Dan dia senyum-senyum sendiri.

Selesai Jubing, ada The Groove di panggung sebelah. Ibu cuma lihat sekilas, sudah menjelang malam, sudah waktunya pulang. Mau motretpun agak susah, karena penontonnya banyak, sebagian besar anak muda. Penampilan The Groove memang sangat interaktif. Terbukti dengan penonton yang ikut nyanyi-nyanyi dibawah panggung.

Kata Bapak, nonton acara seperti ini memang lebih nyaman tidak bawa anak-anak. Nonton sampai malam, sampai acara selesai. Acara malam itu rencananya memang ditutup dengan penampilan Tompi.

Ya, namanya juga orang tua yang punya anak kecil, mau-mau ngga mau harus mementingkan anaknya ya. Tapi lumayanlah, bisa mengenalkan Fauzan dengan jenis musik lain, walau sepertinya dia tidak suka musik jazz. Ibu juga sih, hehehehe. Bapak doang yang suka.

O iya, buat yang di Bandung atau yang kebetulan mau ke Bandung, minggu ini ada acara Bandung Air Show 2012 di Lanud Husein Sastranegara, dari tanggal 27 September - 30 September 2012.
Minggu berikutnya, Kemilau Nusantara 2012. Dimulai dari tanggal 5 Oktober sampai dengan tanggal 7 Oktober di seputaran Gedung Sate. 

Yuk nonton ...