Ketelitian itu perlu

"Beli yang ini aja pak, lebih murah. Merknya sama kok dengan tulisan di rak-nya" kata ibu ke bapak sambil menunjuk satu barang yang memang kami butuhkan.

"Samain dulu angka yang di barcode barang dengan yang di rak, jangan asal ambil. Bisa aja berbeda. Dan nanti di mesin kasir berbeda juga harganya ", jawab bapak

"Barcode ?", kening ibu berkerut.

"Jangan norak deh, itu angka yang tercetak di  kertas stiker yang ada garis-garis hitamnya." bapak pun menunjukkan apa yang di maksud.

Oalah, itu namanya barcode ya ? hihihihi, istrimu ini memang norak pak.

Kejadian itu sudah lama berlangsung, tapi pengalaman itu membuat ibu lebih teliti lagi jika berbelanja di mini market atau supermaket di manapun. Kata bapak, barcode adalah kode garis. Kode garis itu terdiri dari garis-garis hitam. Garis hitamnya itu ada yang tebal, ada juga yang tipis. Lalu ada banyak angka di bawahnya. Jika ibu berbelanja dan ragu-ragu harganya, pasti ibu akan mencocokkan angka-angka itu, antara yang tertulis di rak juga yang tertera di barang.

Sering kejadian di mini market dekat rumah. Sengaja atau tidak, terkadang barang-barang di letakkan tidak sesuai dengan harga yang ada di rak. Sebenarnya harga barang itu mahal, tapi di simpan di rak yang tercantum harga lebih murah. Sering terkecoh karena merk barang itu sama. Konsumen biasanya hanya melihat harga di rak juga merknya. Jarang sekali mencocokkan angka-angka di barcode.

Meski begitu, tetap saja ibu punya pengalaman, sudah mencocokan angka, ehhh ... di mesin kasir harganya berubah. Kalau sudah kejadian seperti ini, ibu langsung menegur kasirnya atau petugas yang ada. Supaya di rapihkan lagi susunan barangnya sesuai dengan haga yang benar. Bukan apa-apa, yang rugi kan konsumen. Masih mending kalau konsumennya teliti, nah kalau tidak ? Iya kalau bawa uang lebih, kalau kurang bagaimana, padahal kita memang benar-benar membutuhkan barang itu.

Pernah ada tetangga, akhirnya bolak balik ke mini market, karena dia tidak teliti melihat harga di barcode. Setelah sampai rumah, baru dicocokann harga masing-masing barang dengan yang tertera di struk pembayaran. Ternyata ada yang berbeda dengan harga yang dia lihat di rak. Untungnya pihak mini market mau menerima barang yang di kembalikan.

Entah siapa yang salah, karena memang sering terjadi, harga yang tertera di barcode dan di rak suka berbeda. Ibu juga pernah mengalaminya. Asal ambil barang karena di rak tercantum harga yang murah. Tapi saat sampai di meja kasir dan sang kasir mencocokan harga dengan mesin kasir-nya itu, lha kok berbeda. Masih lumayan kalau ternyata harga lebih murah. Kalau ternyata lebih mahal, yang ada lumanyun.... :D. (kang Yayat pasti tahu apa itu manyun kan ...)

“Artikel ini diikutsertakan dalam Kontes Cerita Unik Belanja di BloggerPemula.Com“