Buat Bintang di Surga

Ah .. ya Allah Maha Pemberi Hidup
banyak yang ingin kutulis tentangnya,
kebahagiaan kami saat tahu dia akan hadir
kesedihan kami saat tahu dia Kau ambil kembali
kerinduan kami saat ini .....

tapi semua itu tak pernah bisa ku ungkap
bukan karena tak ingin mengingatnya
tapi karena semua itu bisa membuat air mata berurai deras

Kami yakin, dia jauh merasa lebih nyaman di sisi-Mu
jauh merasa lebih bahagia di dekat-Mu
Mudahkan jalan kami ya Rabb,
agar kelak kami bisa bersatu bersamanya
menjadi keluarga seutuhnya di surga

Amin

#September 2009#

Bingung ya, siapa Bintang .. itu ade-nya Fauzan. Dia meninggal sebelum di lahirkan, saat kandungan ibu berumur 7 bulan, tepat 2 tahun yang lalu, 24 Juni 2009. Karena tensi ibu yang tinggi, akhirnya kena pre-eklamsia .. *jadi inget Dija....

Ibu menulis puisi di atas, 3 bulan setelah kejadian, saat masih belum bisa sepenuhnya ikhlas. Baru setahun kemudian, ibu merasa benar-benar ikhlas, seikhlas-ikhlasnya. Tidak mudah memang, dan itu memperlukan proses. Tergantung kitanya aja, mau sebentar prosesnya atau mau lama. 

Selama setahun itupun, kondisi ibu ngga down banget kok. Hari ketiga habis operasi aja, (masih di RS) udah FB-an lewat ponsel. Dan isi statusnya juga bukan yang sedih-sedih. Malah orang lain yang termehek-mehek baca status ibu, hehehe ... . Ada yang komentar, kok tegar banget sih ..

Ih, ngga tau aja tuh isi hati ibu saat itu. Selain sakit fisik bekas operasi juga gata-gatal sekujur tubuh  (alergi keringat) akibat terlentang terus (belum boleh banyak gerak ama dokternya). Juga perasaan bersalah ibu. Udah ngecewain banyak orang, terutama bapak & Fauzan. Tapi itu kan penyakit hati, bikin tensi gak turun-turun dong. Ntar malah makin lama di RS, Fauzan siapa yang ngurus

Yang bisa ngobatin penyakit hati kan cuma diri kita sendiri. Orang lain mau bilang apapun, kalau kitanya nolak, ya susah.

Pulang dari RS, ternyata luka operasi ibu gak cepet kering, beda banget dengan kondisi pasca melahirkan Fauzan (sama-sama pre-eklamsia juga dan sama-sama operasi). Selama hampir 2 bulan, setiap minggu masih harus ke dokter, bekas jahitannya kadang masih mengeluarkan darah. Bolong-bolong gitu kayak bekas tusukan jarum. Di rumah sih gak berasa perih, tapi pas sama dokter dibersihin, duh.duh.duh, perihnya ...

Sempet ngerasa, kok Allah gini banget sih ama ibu, udah harus operasi, kehilangan anak, eh luka jahitan bekas operasi gak kering-kering, gak sedikit ngeluarin biaya. Tapi ya itu dia, Allah selalu punya cara, yang kita ngga pernah tau. Saat ibu baca brosur dari RS, ada kisah tentang seseorang yang hampir kehilangan sebagian tubuhnya dan dia tetap tegar, saat di tanya, dia cuma bilang gini :

"Allah masih ingin mengujiku, apakah aku mencintai-Nya atau membenci-Nya"

Weits, tertohok banget.

Ibu juga ngga mau berandai-andai, andai dulu begini, pasti begitu. Semua kehendak Allah kan pasti terjadi, apapun caranya.

Dua tahun berlalu, semua menjadi kenangan yang tidak mungkin hilang di ingatan kami. 

Insya Allah, kami sudah ikhlas ...

Biarkan Bintang bersama-Mu

Tapi ijinkan kami memelihara rindu ini

Rindu untuk bertemu dengannya, pun bertemu dengan-Mu

Nanti, di surga ...

Amin.

Ngga ada yang nangis kan baca postingan ini. Ibu cuma ingin berbagi aja lho, sungguh, ngga ada maksud lain. Cuma ingin bilang, jangan merasa sendiri saat di beri ujian. Semua di beri dengan porsinya masing-masing. Allah yang Maha Tahu, yakin kita sanggup menghadapi ujian, masak kita mau mengingkarinya sih.

Yuk semangat !

Ps : 24 Juni 2009 itu meninggalnya Michael Jackson kan ? Waktu ibu bilang kalau ade Bintang meninggalnya bereng Jacko (kayak nama donat ya .. hehehehe), Fauzan langsung komentar, "berarti ade Bintang ketemu Michael Jackson dong", qeqeqeqeq .. iya A, ade Bintang sedang diajarin moon walk sama Michael Jackson  .... :D.