Ke Kebun Teh

Minggu kemarin udara cerah ceria, ngajakin bapak jalan-jalan ah .. yang beneran jalan, gak naek kendaraan apapun.
Dah lama nih ngga ke kebun teh, lokasinya gak jauh dari rumah.
Dari rumah sih, Fauzan janji gak minta gendong. Tapi akhirnya mah, tetep ... baru jalan sekitar 1,5 km-an, kecapean. Bapak deh yang katempuhan, hehehe ....
Jalannya emang mendaki sih, namanya juga naik-naik ke puncak gunung.
Sepanjang jalan, banyak pemandangan indah selain hamparan kebun teh. Kita banyak melewati kebun. Kebuh tomat, kebun selada, dll.
Trus, aroma pegunungannya itu lho, hmmmm .... yang membuat ibu betah berlama-lama menghirupnya. Campuran aroma belerang, daun teh, daun pinus, duh ... ya Allah ... susah deh mendefinisikan dengan kata-kata.

Nama lapangan ini, lapangan hideung, gak tau tuh kenapa di namain gitu.
Yang ibu inget, dulu di tengah lapangan ini, ada bangunan dari kayu warnanya hitam, mungkin dari sini dinamain lapangan hideung.

Subhanallah, indahnya ....

Fauzan kecapean di gendong bapak, sementara bapaknya cemberut, qiqiqiqiq ....

Yang ini mah foto lama, tapi lokasinya sama kok, di perkebunan teh Sukawana

Pulang jalan-jalan, kecapean, laper karena emang pada belum sarapan.
Hahahaha, ada jengkol euy ....